
Stadion Mandala Jayapura Bermasalah, Persipura Fix Pindah Kandang ke Lukas Enembe
INFO Tanahmerah– Kabar mengejutkan datang dari bumi Cenderawasih. Klub kebanggaan masyarakat Papua, Persipura Jayapura, dipastikan tidak akan lagi menjadikan Stadion Mandala Jayapura sebagai kandang kebanggaannya untuk musim kompetisi Championship 2025/2026. Mutiara Hitam, julukan sang juara, terpaksa angkat kaki dari rumah yang telah menjadi saksi bisu puluhan tahun sejarah kejayaan mereka.
Setelah melalui proses pemantauan dan pertimbangan matang, manajemen Persipura memutuskan untuk memindahkan markasnya ke Stadion Lukas Enembe, Jayapura. Keputusan ini bukan tanpa alasan, melainkan dipicu oleh kondisi memprihatinkan yang melanda fasilitas Stadion Mandala, yang dinilai sudah tidak layak untuk menyelenggarakan pertandingan sepak bola level profesional.
Kompetisi Championship 2025/2026 yang dijadwalkan bergulir pada Jumat, 12 September 2025, memaksa manajemen untuk bergerak cepat. Owen Rahadiyan, Manajer Persipura, mengonfirmasi bahwa proses pendaftaran Stadion Lukas Enembe sebagai kandang baru telah dilakukan untuk memenuhi administrasi liga.
Duka di Balik Lapangan Legendaris
Stadion Mandala bukan sekadar bangunan beton dan rumput. Ia adalah monumen sejarah, tempat lahirnya legenda-legenda sepak bola Papua, mulai dari Eduard Ivakdalam, Boaz Solossa, hingga Ortizan Solossa. Setiap jengkal tanahnya menyimpan cerita suka dan duka, sorak-sorai kemenangan, dan air mata kekalahan. Keputusan untuk meninggalkannya jelas merupakan pil pahit yang terpaksa ditelan.
“Kami sebenarnya ingin sekali menggunakan Stadion Mandala, tapi fasilitas di sana tidak mendukung,” ujar Owen Rahadiyan dengan nada kecewa. Pernyataannya bukanlah keluhan, melainkan cermin dari keprihatinan mendalam terhadap kondisi infrastruktur olahraga di tanah Papua.

Baca Juga: Bupati Mimika Ajak Masyarakat Sumbang Foto Lawan untuk Arsip Sejarah Daerah
Pemantauan yang dilakukan timnya menunjukkan bahwa Stadion Mandala membutuhkan perbaikan menyeluruh dan mendasar. Mulai dari kondisi lapangan, drainase, lampu penerangan, fasilitas ganti pemain, ruang wasit, hingga tribun penonton dikhawatirkan tidak dapat memberikan kenyamanan dan keamanan yang standar bagi atlet maupun pendukung.
Biaya Renovasi yang Membelit
Masalah utama yang menjadi penghalang renovasi adalah besarnya biaya yang diperlukan. Owen mengungkapkan bahwa untuk membawa Stadion Mandala kembali memenuhi standar liga, diperlukan pengeluaran dana yang sangat besar, sebuah angka yang sulit ditanggung oleh pihak klub sendiri.
Upaya telah dilakukan. Manajemen Persipura secara resmi telah mengirimkan surat kepada Pemerintah Daerah Jayapura, memohon bantuan dan perhatian untuk merenovasi aset berharga milik daerah tersebut. Hal ini menunjukkan komitmen Persipura untuk suatu saat nanti dapat kembali ke rumah lamanya, setelah fasilitas diperbaiki.
Sayangnya, waktu yang mendesak untuk menyambut liga tidak memungkinkan menunggu proses renovasi yang dipastikan akan memakan waktu lama. Keputusan pindah kandang adalah sebuah keniscayaan agar Persipura dapat fokus berkompetisi tanpa dibebani masalah infrastruktur.
Halaman Baru di Stadion Lukas Enembe
Dengan berat hati, Mutiara Hitam akan membuka lembaran baru di Stadion Lukas Enembe. Stadion yang juga terletak di Jayapura ini diharapkan dapat menjadi rumah sementara yang nyaman bagi skuad Persipura.
Stadion Lukas Enembe sendiri bukanlah nama yang asing. Fasilitasnya yang lebih baru dan terawat diharapkan dapat memberikan atmosfer pertandingan yang baik bagi para pemain. Para bobotoh, sebutan untuk suporter Persipura, pun diharapkan dapat tetap memberikan dukungan tanpa hambatan berarti.
Harapan untuk Masa Depan Stadion Mandala
Kepindahan ini seharusnya menjadi cambuk dan perhatian serius bagi semua pemangku kepentingan, terutama pemerintah daerah. Stadion Mandala adalah simbol sportivitas dan kebanggaan rakyat Papua. Membiarkannya terbengkalai sama halnya dengan mengikis sedikit demi sedikit warisan sejarah dan pemersatu bangsa.
Harapan besar tertumpu pada respons positif dari Pemerintah Daerah Jayapura. Kerja sama antara klub, pemerintah, dan komunitas supporter sangat dibutuhkan untuk merestorasi kejayaan Stadion Mandala. Impian terbesar adalah melihat Persipura suatu hari nanti dapat kembali berlaga di kandangnya yang asli, dengan fasilitas yang membanggakan.
Untuk sementara, dukungan para bobotoh tetap menjadi nyawa bagi Persipura. Di mana pun mereka bermain, semangat “Mutiara Hitam” akan terus berkobar. Perpindahan kandang ini adalah cerita tentang ketangguhan sebuah klub yang tetap ingin bertahan dan berprestasi, meski dihimpit tantangan fasilitas. Selamat berpindah kandang, Persipura. Semoga suatu saat bisa pulang ke rumah yang telah diperbarui.
