1. Berita Jurnalistik Suara Ceria dari Dataran Tinggi Gayo Lues
KKN di Gayo Lues Mahasiswa Universitas Samudra Langsa program KKN Reguler II 2025 menyelenggarakan Festival Anak Ceria di Desa Akang Siwah, sebagai bagian dari pengabdian di daerah dataran tinggi. Kegiatan ini melibatkan puluhan anak desa dalam lomba olimpiade, mewarnai, puisi, dan vokal.
Penghulu Dodi Afrizal merasa antusias dan melihat manfaat penting dalam stimulasi tumbuh kembang anak desa.
2. KKN di Gayo Lues: Semangat Anak-Anak Desa Akang Siwah
Anak-Anak Desa Meriahkan Festival: “Anak Ceria” Ciptakan Kenangan Manis
Puluhan anak berlarian riang di lapangan kedatangan mereka. “Aku senang bisa tampil nyanyi di depan teman-teman,” ujar Desy, peserta vokal cilik.

Baca Juga: Yayasan Wasilah Gelar Maqdisy Talent Hunt 1447 Hijria
Festival Anak Ceria bukan hanya ajang lomba. Ini wadah untuk siswa desa menemukan bakat serta rasa percaya diri mereka — hadiah tak ternilai bagi tumbuh kembang mental anak-anak di pedalaman Gayo Lues.
3. Opini: Literasi dan Kreativitas sebagai Pondasi Pembangunan Desa
Mahasiswa Unsam Bawa Literasi ke Gayo Lues Lewat Festival
Festival Anak Ceria bukan sekadar hiburan. Melalui lomba mewarnai dan puisi, mahasiswa KKN ingin menumbuhkan literasi dan kreativitas anak sejak dini. Inilah langkah konkret membangkitkan kualitas manusia desa, sesuai salah satu nawacita pendidikan nasional.
Program ini pun menggambarkan inovasi dalam pengabdian mahasiswa: berkolaborasi dengan pemerintah desa demi manfaat masa depan.
4. Tradisi Sinergi Pemerintah dan Perguruan Tinggi
“Kami siap mendukung penuh,” ujar Penghulu Dodi Afrizal. Kehadiran mahasiswa yang aktif memantau dan mengorganisasi lomba semakin menguatkan jalinan mahasiswa–desa.
5. Artikel Perspektif Data dan Fakta
Festival Anak Ceria: Data Dampak KKN Unsam Kelompok 2
Aspek | Keterangan |
---|---|
Peserta | Puluhan anak usia sekolah dasar di Desa Akang Siwah |
Kategori Lomba | Mewarnai, puisi, olimpiade mini, vokal |
Durasi Kegiatan | Juli 2025 (bagian dari KKN 12 Juni–11 Juli) |
Dukungan | Mahasiswa KKN Kelompok 2, Pemdes & warga setempat |
Festival ini menjadi tolak ukur awal intervensi kreatif mahasiswa di desa. Ke depan, kehadiran kegiatan serupa diharapkan memangkas kesenjangan desa–kota dalam hal pengembangan anak.
6. Artikel Inspiratif: Pemberdayaan Anak Desa Melawan Stigma KKN Seremonial
Festival Anak Ceria Buktikan KKN Unsam Itu Nyata
Mahasiswa KKN tak hanya mengajar di sekolah desa.”Ini bukan sekadar seremonial KKN,” ujar Riska Aprilia.
Aksi mahasiswa yang melibatkan anak-anak dalam kegiatan positif ini sekaligus memberi warna baru dalam identitas Desa Akang Siwah dan menjauhkan stigma KKN “bubar setelah upacara”.
7. Artikel Foto Feature: Ekspresi Anak-Anak Ceria di Gayo Lues
Senyum dan Warna di Senja Desa
Dalam setiap foto, terlihat anak-anak sibuk mewarnai lengkungan pelangi atau bersemangat berpuisi. Kamera menangkap kilau mata mereka saat mendapat tepuk tangan.