Breaking News
"Berita" adalah sajian informasi terkini yang mencakup peristiwa penting, fenomena sosial, perkembangan ekonomi, politik, teknologi, hiburan, hingga bencana alam, baik dari dalam negeri maupun mancanegara. Kontennya disusun berdasarkan fakta dan disampaikan secara objektif, akurat, dan dapat dipercaya sebagai sumber referensi publik.
BRIMO BRIMO BRIMO BRIMO

Matoa, Buah Khas Papua dengan Rasa Perpaduan Rambutan dan Kelengkeng

BRIMO

Matoa, Buah Khas Papua dengan Rasa Perpaduan Rambutan dan Kelengkeng

INFO Tanahmerah- Tanah Papua memang dikenal sebagai surga alam dengan keanekaragaman hayati yang luar biasa. Salah satu kekayaan alamnya yang cukup populer adalah Matoa (Pometia pinnata), buah khas Papua yang memiliki cita rasa unik.

Bagi masyarakat Papua, matoa bukan sekadar buah biasa. Ia sudah menjadi bagian dari identitas budaya dan kebanggaan daerah. Di musim panen, mattoa selalu menjadi primadona yang dinanti-nanti, baik untuk dinikmati sendiri maupun dijual ke berbagai daerah.


Ciri Khas Buah Matoa

Sekilas, bentuk buah matooa mirip dengan kelengkeng, tetapi ukurannya lebih besar. Kulit buahnya keras dengan warna hijau saat muda dan berubah menjadi cokelat kemerahan ketika matang.

Ketika dibuka, daging buahnya berwarna bening kekuningan, kenyal, dan berair. Rasanya manis legit dengan aroma khas. Banyak orang menggambarkan rasa mattoa sebagai perpaduan antara rambutan, durian, dan kelengkeng dalam satu buah.

Tidak hanya nikmat dimakan langsung, mattoa juga sering dijadikan buah tangan khas Papua yang sangat diburu wisatawan.

Matoa, Buah Khas Papua dengan Rasa Perpaduan Rambutan dan Kelengkeng
Matoa, Buah Khas Papua dengan Rasa Perpaduan Rambutan dan Kelengkeng

Baca Juga : Tanah Merah, Kota Kecil di Papua dengan Sejuta Sejarah


Habitat dan Persebaran

Matoa adalah tanaman endemik Papua dan tumbuh subur di daerah beriklim tropis dengan curah hujan tinggi. Pohonnya dapat menjulang hingga 20–30 meter, dengan batang besar dan daun rimbun.

Selain di Papua, mattoa juga bisa ditemukan di beberapa daerah lain di Indonesia Timur seperti Maluku dan Sulawesi. Namun, mattoa tetap identik sebagai buah khas Papua yang melegenda.


Jenis-Jenis Matoa

Masyarakat Papua mengenal dua jenis utama mattoa, yaitu:

  1. Mattoa Kelapa – Daging buahnya kenyal, tebal, agak keras, mirip kelapa muda.

  2. Mattoa Papeda – Daging buahnya lebih lembek, agak lengket, dan lebih manis.

Keduanya sama-sama memiliki rasa manis legit dengan aroma harum yang khas.


Kandungan Gizi dan Manfaat Kesehatan

Selain enak, mattoa juga kaya gizi. Buah ini mengandung vitamin C, vitamin E, glukosa, kalsium, dan antioksidan yang baik bagi tubuh.

Beberapa manfaat kesehatan dari mengonsumsi mattoa antara lain:

  1. Meningkatkan daya tahan tubuh, berkat vitamin C.

  2. Menjaga kesehatan kulit, karena kandungan vitamin E.

  3. Memberi energi alami, dengan kandungan glukosa yang cukup tinggi.

  4. Menangkal radikal bebas, sehingga mencegah penuaan dini.

  5. Menjaga kesehatan jantung dan metabolisme, berkat nutrisi alami yang lengkap.


Tradisi dan Nilai Budaya

Bagi masyarakat Papua, mattoa memiliki nilai budaya yang tinggi. Buah ini sering dijadikan hidangan dalam acara adat maupun perayaan penting. Pohonnya juga dianggap membawa berkah karena setiap kali berbuah, hasilnya melimpah dan bisa dinikmati bersama-sama.

Tidak sedikit masyarakat yang menganggap musim panen mattoa sebagai momen kebersamaan, di mana buahnya dibagikan ke tetangga atau dijual di pasar lokal.


Potensi Ekonomi

Matoa memiliki nilai ekonomi yang menjanjikan. Di musim panen, harga mattoa bisa cukup tinggi karena banyak permintaan, baik dari pasar lokal maupun luar daerah. Bahkan, di beberapa kota besar seperti Jakarta atau Surabaya, matoa kerap dijual dengan harga premium karena statusnya sebagai buah khas Papua yang eksotis.

Dengan pengolahan modern, matoa berpotensi dikembangkan menjadi produk turunan seperti sirup, jus, selai, hingga permen. Jika dikelola dengan baik, mattoa bisa menjadi salah satu komoditas unggulan Papua yang mendunia.


Kesimpulan

Matoa (Pometia pinnata) bukan hanya sekadar buah khas Papua, tetapi juga bagian dari identitas budaya masyarakat setempat. Dengan rasa manis legit, aroma harum, serta manfaat kesehatan yang melimpah, matoa pantas mendapat tempat istimewa di hati pecinta buah Nusantara.

Melestarikan dan mengembangkan matoa berarti menjaga warisan alam Papua sekaligus membuka peluang ekonomi bagi masyarakat. Tidak heran jika matoa dijuluki sebagai buah kebanggaan Tanah Papua.

Klik Disini