Breaking News
"Berita" adalah sajian informasi terkini yang mencakup peristiwa penting, fenomena sosial, perkembangan ekonomi, politik, teknologi, hiburan, hingga bencana alam, baik dari dalam negeri maupun mancanegara. Kontennya disusun berdasarkan fakta dan disampaikan secara objektif, akurat, dan dapat dipercaya sebagai sumber referensi publik.
BRIMO BRIMO BRIMO BRIMO

Putaran Gasing di Ujung Negeri Hidupkan Gaung Budaya

BRIMO

 1. Putaran Gasing, Putaran Ingatan: Gairah Budaya yang Kembali di Natun

INFO Tanahmerah Putara Gasing Sore menyapa lembut di Tanjung Lampung, Pulau Midai, Natuna. Matahari mulai menunduk ke barat, menyinari siluet anak-anak muda yang sibuk di tanah lapang berdebu. Tapi bukan sepak bola yang mereka mainkan, bukan pula gadget yang mereka pegang. Mereka melempar masa lalu ke masa kini—dalam bentuk gasing.

Dulu, suara gasing yang menghantam tanah adalah musik harian di kampung pesisir. Kini, setelah bertahun-tahun tenggelam oleh layar digital, suara itu kembali terdengar. Dan para penontonnya, mereka yang beruban dan berkain sarung, tersenyum bangga melihat warisan tak terucap berputar kembali.

Permainan ini bukan sekedar kecepatan putaran. Ini adalah dialog antara generasi, ruang untuk belajar dari masa lalu tanpa menggurui, tempat tawa, sorakan, dan petuah bertemu dalam satu titik: tanah liat yang menjadi arena gasing.


2. [ Putaran Gasing,Opini Reflektif Budaya]

Gasing: Ketika Budaya Tak Sekadar Dipamerkan, Tapi Dihidupkan

 Putaran Gasing Di ujung negeri, di tempat yang mungkin tidak tergambar jelas dalam peta wisata, budaya Melayu berdetak pelan tapi pasti. Di Tanjung Lampung, Pulau Midai, anak-anak muda memainkan gasing, bukan karena disuruh, bukan karena lomba, tapi karena cinta.

Inilah bentuk paling murni dari pelestarian budaya: ketika tradisi tidak menjadi kewajiban, melainkan kebanggaan.

Budaya bukan museum. Ia harus hidup, bergerak, dimainkan, dan diwariskan. Seperti gasing, ia hanya akan terus berputar jika ada tangan yang melemparkannya dengan semangat. Maka, biarkan gasing berputar. Karena selama itu pula, budaya tak akan mati.


3. [Gaya Edukatif – Populer untuk Majalah Anak/Remaja]

Gasing: Mainan Kuno yang Keren Banget dari Natuna!

Putaran Gasing Pernah melihat mainan yang cuma dari kayu, tapi bisa muter cepat banget di tanah? Namanya gasing ! Di Natuna, anak-anak muda lagi seru-serunya belajar main gasing, loh!

Gasing di sana dibuat dari kayu jambu hutan atau nangka tua. Serunya, bukan cuma main, tapi juga belajar langsung dari kakek-kakek yang udah jago banget! Mereka ngajarin cara melilit tali, teknik narik, sampai cara berdiriin gasing biar muter lama!

Walau sekarang zaman gadget, gasing tetap punya tempat di hati. Karena dari mainan ini, kita bisa belajar ketangkasan, kesabaran, bahkan semangat kerja sama. Yuk, coba bikin gasing bareng teman-teman!

Cerita Putaran Gasing Natuna - Kompasiana.com
Putaran Gasing

Baca Juga: Tunggal Putra Paceklik Gelar All England 25 Tahun, Ini Saran Untuk Jonatan dkk


4. [Gaya Jurnalistik Investigatif Budaya]

Menghidupkan Gasing: Tradisi Melayu yang Bertahan di Ujung Negeri

Di tengah derasnya arus modernisasi dan dominasi gawai, Pulau Midai di Natuna menawarkan potret berbeda.anak-anak muda berkumpul bukan untuk bermain mobile game, melainkan untuk memutar kembali gasing—mainan kuno yang hampir punah.

Permainan gasing bukan hanya hiburan.terhadap kepunahan budaya lokal. namun semangat mengumpulkan masyarakat cukup untuk menjaganya tetap hidup.

Budayawan Dr. Hasan Basri menyebut permainan ini sebagai “pengikat generasi.” Namun tanpa kebijakan nyata, bukan tak mungkin gasing akan berhenti berputar. Pertanyaannya: siapa yang akan terus menarik talinya?


5. Putaran Gasing

Saat Gasing Menjadi Bahasa Cinta Budaya

Sore itu, angin laut membawa suara-suara gembira dari tanah lapang Tanjung Lampung.  Tak ada stadion megah, tak ada sorotan kamera. Hanya debu, tawa, dan semangat.

Gasing bukan sekedar mainan. Ia adalah kenangan. kisah ayah kepada anak, kakek kepada cucu. bahasa cinta budaya yang disampaikan melalui gerakan tangan, teriakan semangat, dan tawa bersama.

Mungkin, kita tak selalu bisa menyelamatkan semua warisan. Tapi kita bisa memilih satu, dan memastikan ia tidak hilang begitu saja. Di Natuna, mereka memilih gasing. Dan mungkin, itu cukup untuk menjaga nyala warisan tetap hidup.

Klik Disini